Thursday, August 14, 2008

Pergi ke Bulan Naik Dokar

Aq bru keranjingan nge-post nih. Dari tulisanq yg "Cintaq dipatok ayam" Aq sempet nyebut nama Tulkiyem, aq jadi inget, pernah ngeposin tulisan tentang Tulkiyem di Blognya Friendster.
nih aq pindahin...

Pergi ke Bulan Naik Dokar

Syair-syair yang kutulis ini tak hendak

memungut keindahan yang telah tenggelam :

syair ini hanya akan bercerita

tentang kehidupanmu, Tulkiyem.

Kau bukan dewa yang bisa terbang

Namun aku yakin, Tulkiyem, bersamamu

aku bisa pergi ke bulan

Walau hanya naik dokar.

Bila kau sudah membawaku sampai di bulan

akan kualami keindahan yang lebih indah

daripada keindahan yang diberikan

dewa keindahan.

Namun adakah keindahan bagimu, Tulkiyem

selain hidup yang biasa dengan derita

sebagai duri-durinya, dengan harapan

sebagai bunga-bunganya, dengan kesederhanaan

sebagai terang bulannya?

Tulkiyem, aku mau menikmati

hidupmu yang biasa.

Kalau ada keindahan memamcar darinya

biarlah ia menjelma ke dalam syair-syairku.

Kalau tidak ada juga keindahan itu, biarlah

syair-syairku menjadi kisah hidup yang biasa saja.

Sampai ke bulan atau tidak, aku tidak tau.

Aku hanya tau : hanya dokarlah yang kau punya

untuk bisa menghantarku ke sana.

“sindhunata”

No comments: