DON’T TRY THIS AT HOME
Operasi Tekhnik Kimia (OTK), Praktikum yang satu ini memang susah tapi asik banyak nunggunya, dimulai jm1siang biasa selesai jam 5an. Aq, eva dan cubluk adalah satu kelompok praktikum. Mungkin orang bilang adalah salah besar jika ketiga mahasiswaa berambut panjang ini dijadikan satu dalam satu kelompok. Materi yang didapat kelompokq adalah destilasi, memisahkan campuran minyak dengan ethanol, ethanol adalah semacam cairan yang mudah kebakar sama kaya bensin atau spiritus. Aq sendiri yang lulusan SMTI(Smacem STM Kimia) melakukan hal ini udah seperti makan nasi, udah terbiasa. Untuk eva ma cubluk adalah sesuatu yang baru. Meskipun aq disitu sama-sama sebagai praktikan tapi aq malah kaya asisten dosen, aq duduk dikursi dan memberikan instruksi ke eva ma cubluk.
“Yos, ini gimana masangnya?” Tanya eva dengan sedikit kolokan, kalo udah kek gini baru aq turun tangan.
“Pendingin balik dipasang di leher sebelah kirimu dan thermometer di tengah, tapi sebelumnya dikasi laks(semasam cairan perekat) dulu” Aq mendekati eva dan memberitaunya, tapi akhirnya aq sendiri yang kerja.
“Lha Ngaduknya gimana?” Tanya cubluk.
“Ya dileher satunya.”
Akhirnya semua alat udah disiapkan.Thermometer, pengaduk dan pending balik sudah terpasang pada lab. Pemanasanpun dilakukan tidak langsung menyentuh api tapi dibatasi semacam padatan kapur ato gips. Cairan yang akan dipisahkan pun sudah dimasukkan dalam labu. Api dan pendingin balik juga telah dinyalakan.
“Ingat! Perhatikan minyaknya jangan sampai habis” Jelas asdos.
“Itu saja?” Cubluk sedikit heran, karena menurutnya praktikum ini terlalu mudah cuman tinggal duduk-duduk ngamati aja.
“Iya, itu saja, dan kalau udah selesai dimatikan kompornya dan dicuci alat-alatnya, OK?” Jelas asdos lagi.
“Kalo praktikum yang bener!” Tambah mas pur dosenq yang juga kakak kelasq di SMA, cuman selisih 10 tahun, heeee…. Aq cubuk ma eva bergantian saling jaga. Eva pergi kemeja praktikan lain, biasa ngerumpi. Aq ma cubluk bercanda ma meja sebelah. Omongan semakin nggak jelas kaya didalam pasar, maklum Praktikum OTK banyak nunggunya so banyak juga ngerumpinya. Lima belas menit pertama masi berjalan dengan mulusnya. Sesekali kami nengok kebelakang lihat keadaan. Waktu pun berjalan, menit ke duapuluh aq ma cubluk ke meja praktikum lihat keadaan.
“Yos kaya kawah gunung berapi ya?”
“Hweeek iya ya… ?” Memang cairan itu seperti kawah, kuning pekat dan dan mengeluarkan dan bergelembung.
“Yos kalo nanti meledak piye, lari yuk?” Ajak cubluk! Kamipun masi bisa bercanda, dengan menirukan gaya Austin si manusia 6 juta dolar, aq ma cubluk balik kanan dan lari slowmosion meninggalkan meja praktikum sedangkan Eva masi sibuk ngrumpi sama lastri. Belum genap 3 langkah meninggalkan meja. DUUUAAAAAR….. delapan meja praktikumpun yang dirangkai jadi satupun terbakar dengan suksesnya. Semua Praktikum gagal, buku-buku catatan, dan yang buku-buku yang ada diatas meja semuanya terbakar. Pak Pur keluar dari kantornya sudah membawa pemadam hydrant. WUuuuuuusss Apipun padam. Walaupun terjadi kebakaran yang sangat hebat tapi cuman satu alat yang rusak, satu buah buah thermometer yang patah karena terlontar ke plafon saat ledakan itu terjadi. Pak Pur malah tersenyum dan menertawakan kami.
“Udah ndak papa, besok diulang lagi.”
“Ye…. Masa kita juga kena imbasnya, ikut ngulang sih?”
“Ndak papa, solideritas?”
“Solideritas boleh tapikan?” Protes anak-anak yang lain. Kami bertiga nggak kena marah sama sekali tapi sama anak-anak iya, karena kejadian itu 8 kelompok praktikum gatot semua, gagal total, dan ngulang deh. Bayar sih nggak cuman masalah waktu aja. Dan setelah kejadian itu namaq jadi terkenal di kampus palagi diLab. Saat aq masuk praktikum diLab tehnik lingkungan mulai banyak yang mulai candai aq.
“Anak buahnya amrosi mau praktikum, Siapin hydrant nanti meledak lagi!”
“Ye,…. Gimana mo meledak orang lab isinya cuman aer kali doang?”
********
Monday, January 28, 2008
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment